Minggu, 17 Juni 2018

Pergi Bersamanya

Bumi bertanya kepada langit, apa yang akan kau berikan?

Langit menjawab.
Akan aku berikan matahari untuk menghangatkan di setiap harinya, dan malam akan aku berikan bulan, bintang untuk memperelok malam mu

Pantai bertanya kepada lautan, apa yang akan kau berikan?

Lautan menjawab.
Akan aku berikan ikan, karang, dan ombak walau akan terseret kembali kepada ku.

Gitar bertanya kepada dryer, apa yang akan kau berikan?

dryer menjawab.
Akan aku berikan senar untuk menciptakan suara, agar menjadi sebuah simfoni yang elok.

Kertas bertanya kepada pena, apa yang akan kau berikan?

Pena menjawab.
Akan aku berikan tinta hitam pekat, agar menjadi sebuh syair yang menyentuh hati

Jika kamu bertanya kepada aku, apa yang akan aku berikan untuk mu?

Aku menjawab.
Akan ku berikan cinta, sayang ku untuk mu, walau aku mengerti engkau akan pergi bersamanya


                   Jayapura-Jakarta
                        19-10-2017

Jumat, 08 Juni 2018

Rasa Yang Sama Dengan Wujud Yang Berbeda

Sebagai pesepak bola senjata yang paling utama adalah sepasang sepatu bola, tetapi berbeda dengan saya yang berposisi sebagai penjaga gawang, Bagi saya yang paling utama adalah selain sepatu bola yaitu glove (sarung tangan). Tidak berbeda dengan seorang prajurit ketika mereka berperang pasti seorang prajurit memilih senjata yang paling nyaman, dan yang paling dia paham cara penggunaannya, demikian dengan pesepak bola pada umumnya.

Saat pertama saya bermain sepak bola di SSB, saya dibelika sepatu berlogo petir. Ketika itu saya belum mengenal sebuah kenyamanan dalam menggunakan sepatu, yang saya tahu hanya lari, menendang menggunakan sepatu khusus sepak bola. Ketika dimana saya belum mengenal brand besar dalam sepak bola seperti NIke, Adidas, Puma, Umbro, Dll.

Seiring bertambahnya usia saya semakin mengerti tetang kenyamanan sebuah sepatu, di tahun 2012 saya kontrak dengan salah satu brand besar asal Amerika, sebelum saya sign kontrak dengan brand asal Amerika tersebut saya terbiasa menggunakan sepatu dari pabrikan Jerman, tetapi karena bicara tentang profesionalisme saya beradaptasi dengan brand asal Amerika tersebut.

Adaptasi saya tidak berlagsung lama, hanya sekitar tiga bulan saya bisa mendapat sebuah kenyamanan dengan sepatu pabrikan Amerika, tetapi sayangnya adalah setiap tiga bulan brand tersebut selalu mengeluarkan warna baru, atau model yang berbeda, sudah pasti ketika sudah mendapat sebuah kenyamanan saya harus beradaptasi ulang dengan sepatu yang baru.

Satu tahun berjalan kontrak dengan pabrikan Amerika saya sudah bisa mendapkan kenyamanan yang sangat luar biasa dengan sepatu yang mereka berikan setiap tiga bulan tersebut, tetapi ada kendala baru saat sudah mendpatkan feel dengan sepatu, dan juga glove. 2014 brand tersebut merubah bentuk, yang signifikan membuat saya harus beradptasi, kendala saya ketika itu terkadang sepatu yang saya gunakan sedikit tidak setabil di kaki, atau terlalu kecil dibagian depan, pada akhirnya saya harus melepas bagian alas yang ada di dalam agar membuat saya lebih nyaman menggunakannya.

Mungkin karena sepatu itu di disaign untuk mengikuti lekukan kaki para pemain terbaik di Eropa, dan yang belum tentu cocok juga bagi saya. Sepatu yang saya gunakan itu yang selalu di gunakan oleh legend dari Italy ya itu Pirlo.

Pada 2018 saya memutuskan pindah tipe sepatu, dari Tiempo, ke Magista. Di sepatu tersebut saya benar-benar merasakan sentuhan yang berbeda, sentuhan tersebut mengingatkan saya seperti pertama kali menggunakan sepatu pabrikan U.S (Uncle Sam) tersebut.

Sepanjang 2014-2017 semestinya pencarian saya sudah berakhir, karena saya sudah menemukan sebuah sentuhan yang sangat mirip seperti di tahun pertama kali saya berkerja sama dengan brand asal Paman Sam tersebut.

Bagi saya kenyamanan alas kaki untuk pertandingan yang utama, karena saya tidak mau cedera, atau salah mengambil sebuah keputusan dipertandingan karena kesalahan faktor memilih senjata.

Rasa yang sama telah saya temukan kembali walau dengan wujud yang berbeda!!



                                                                                                                                  Tamat....