Malang, di suatu pagi buta, saat arlogi saya menunjukan pukul 1.57 WIB. Mungkin ini bukan waktu yang pantas untuk saya masi menulis artikel ini, karena menyadari saya seorang atlet yang masi aktif bermain.
Bertepatan hari ini tanggal 28 November 2015 akan di gelar pertandingan Arema vs Persija, pertandingan tersebut lanjutan dari babak penyisihan turnamen Piala Jendral Sudirman.
Memang kedua tim telah memastikan diri lolos ke babak delapan besar, setelah keduanya sama-sama belum pernah terkalahkan. Arema yang bertindak sebagai tuan rumah di PJS (Piala Jenderal Sudirman) berhasil mengumpulkan poin 9 dari tiga pertandingan.
Sementara Persija dengan sekuad mayoritas pemain-pemain barunya, berhasil mengumpulkan poin 6 dari dua pertandingan.
Arema sendiri mendapatkan poin 9 dari lawan-lawan sebagai berikut:
Vs Gersik United : 4-1
Vs PBR : 4-2
Vs Sriwijaya Fc : 2-0
Dan ini hasil dari dua pertandingan Persija sebelum menghadapi Arema:
Vs PBR : 2-0
Vs Sriwijaya Fc : 1-0
Dari dua pertandingan tersebut Persija belum menghadapi Gersik United dan Arema. Secara peraturan yang di gunakan PJS adalah dengan head to head, jadi faktanya bahwa Persija menang head to head dengan PBR dan Sriwijaya fc.
Pertandingan melawan Arema memang tidak terlalu menjadi beban untuk anak-anak Macan Kemayoran, karena Macan Kemayoran sudah di pastikan lolos ke babak delapan besar. Tetapi ini sebuah partai yang besar, dan gengsi. Partai ini juga selalu di tunggu oleh para pencinta sebak bola nasional karena kedua tim mempunyai rivalitas.
Selain itu, sama-sama kita tahu bahwa tanggal 28 November adalah hari dimana tim Ibu Kota di dirikan, paling tidak Macan Kemayoran tidak ingin memberi sebuah cerita yang pahit di hari ulang tahunnya.
Hari ini ulang tahun Persija yang ke-87, Macan Kemayoran sudah memberikan kado untuk The Jak Mania dari tiga hari yang lalu. Kado yang di berikan adalah kemenangan atas Sriwijaya fc dan sekaligus memastikan diri lolos ke babak delapan besar.
Tetapi saya tahu, kado itu tidak cukup untuk The Jak Mania, dan saya pun merasa demikian. Saya merasakan bahwa ini belumlah cukup di jadikan sebuah kado yang sepesial untuk kalian.
Dan saat ini kami sedang menyiapkan kado yang sepesial untuk kalian, kami juga berusaha sampai batas akhir kemampuan kami untuk memberikan sebuah kado yang sepesial untuk seporter yang setia dengan kami.
Tapi kami tau dari sebuah usaha pasti akan ada sebuah badai yang besar, kami selalu berusaha untuk bisa melewati badai tersebut. Seperti orang pintar bilang "Seorang nahkoda yang pandai berlayar, bukan terlahir dari lautan yang tenang. Nahkoda pandai terlahir di atas lautan dengan badai yang besar".
87 tahun bukan waktu yang sebentar untuk sebuah klub, dengan panjangnya sejarah Persija dan segudang prestasinya. Banyak pemain telah di besarkan namanya, seperti Sucipto Suntoro, Sinyo Aliandoe,Yudi Hadiyanto, Surya Lesmana, Anjas Asmara, dan yang diera saat ini ada Ismed Sofyan dan juga Bambang Pamungkas. Itu hanya beberapa nama yang bisa saya sebutkan, masi banyak legenda Persija yang lain.
Prestasi yang engkau punya saat ini masi sangat sulit di lewati klub-klub lain di tanah air. Dengan 10 gelar juara liga dan salah satu tim yang tidak pernah turun kasta (Degradasi).
Dan sampai terakhir saya menulis artikel ini, saya sangat bangga pernah menjadi bagian tim ini. Karena semua ini adalah sebuah mimpi dari saya.
Selamat ulang tahun Persija Ku, dewasa bukan pilihan, tetapi sebuah keharusan.
#8angkit
#7uara
Selesai....