Selasa, 07 Agustus 2018

Jersey Keramat Segalanya

Artikel ini di buat ketika saya berada di salah satu daerah pulau Bali, Ubud salah satu daerah favorite di pulau Bali dengan udara yang masih sejuk, daerah yang masih sangat ramah lingkungan, daerah yang masih sangat bersih dan tentu masih sangat nyaman ketika untuk berlibur. Teramat disayangkan saya datang ke Ubud tidak memboyong BInar, Benjamin, dan juga istri karena saat ini saya sedang mejalankan tugas negara. Mungkin one day saya akan membawa mereka menikmati daerah Ubud yang sangat mempesona ini.

Mengapa jadi curhat begini ya, maklumkan saja karena sudah lama meninggalkan rumah, jadi selalu ingat mereka bertiga. Hehehe

Di artikel ini saya akan menceritakan apa yang telah terjadi tiga bulan lalu. Bagaimana saat saya harus terbaring lemas diatas tempat tidur rumah sakit, mungkin telah sama-sama kita ketahui bahwa tanggal 3 Mei seorang Andritany Ardhiyasa mengalami benturan hebat ketika pertandingan di stadion Pakansari Bogor, benturan hebat tersebut pada akhirnya membuat seorang Andritany harus dilarikan ke rumah sakit di daerah Sentul.

Pada saat pertandingan Unniversary PSSI Andritany berbenturan dengan pemain Uzbekistan ketika itu pertandingan baru saja berjalan 3’ menit, dimenit ke 6’ Andritany harus ditarik keluar dan lansung menuju rumah sakit, dari benturan tersebut darah yang tidak berhenti dari hidung bagian kanan, dan dari dalam mulut dan karena darah yng tidak berhenti membuat tim medis melarikan saya ke rumah sakit.

Setelah dilakukan ct scan, tidak lama kemudian datang dokter dari Persija yang biasa dipanggil
Dok Bro dia datang tidak seorang diri, bersama coach goal keeper Persija Fauz. Mungkin karena Jakarta Bogor tidak terlalu jauh, dan mereka menyadari bahwa benturan yang dialami Andritany sangat serius maka dari itu mereka langsung ingin memastika kondisi Andritany dengan datang ke rumah sakit. Dengan keputusan yang mengejutkan mereka langsung membawa saya ke Jakarta. Dok Bro berkata “ini keputusan dari Persija”.

Ketika masih di rumah sakit Sentul pak Gede dirktur Persija berkata kepada saya “kamu harus nurut dengan Dok Bro’’ mungkin karena beliau tahu seorang Andritany memiliki sifat yang ngenyel. Karena dia tahu itu lebih baik lagsung di katakan agar saya mengikuti saran dari Dok Bro.

Malam itu juga saya balik ke Jakarta dibawa oleh Dok Bro, dan juga coach Fauzi ke RS di bilagan Rasuna Said, sekitar 1.30 WIB pagi saya tiba di rumah sakit yang pertama saya mendapat penanganan ct scan 3D untuk melihat patahan tulang yang lebih jelas, setelah itu 2.30 WIB saya masuk kedalam kamar 909, pada pagi harinya sekitar 8.45 dokter Wati spesialis estetika visit kekamar untuk menjadwalkan operasi. Bersama Dok Bro, dan dokter Wati kami bertiga akhirnya memutuskan untuk segera mengeksekusinya, Sabtu 5 Mei 8.30 menjadi waktu yang tepat untuk eksekusi.

8.00 5 Mei seorang Andritany dibawa ke ruang OK untuk dieksekusi, 8.30 akhirnya dokter Wati mengeksekusi seorang Andritany. Saat tersadar seorang Andritany melihat jam dinding berada tepat di 13.30 memakan waktu 5 jam untuk menjalankan operasi tersebut, ternyata dokter Wati memasang 12 sekrup, 2 plat, dan 4 pen di wajah Andritany.

Selama dua Minggu lamanya seorang Andritany tidak bisa makan-makanan yang padat, Andritany hanya bisa makan bubur dan dengan lauk pauk yang harus di haluskan, sangat sengsara ketika melihat banyak makanan di kamar dari orang-orang yang datang untuk menjenguk. Dari hari ke hari hanya jus, susu, dan bubur yang bisa masuk ke dalam tubuh Andritany, hingga membuat berat badan Andritany turun hingga 6kg.

8 Mei akhirnya saya diizinkan meninggalkan 909, dengan syarat lima hari kedepan Andritany harus kembali untuk membuka jahitan. Lima hari berikutnya Andritany datang ke rumah sakit tersebut untuk memastika bahwa luka jahitan sudah bisa dibuka, ternyata baru hanya beberapa jahitan yang bisa dibuka, tiga hari setelah membuka jahitan pertama, Andritany harus kembali lagi ke rumah sakit tersebut untuk membuka jahitan yang kedua.

Setelah 4 hari dari membuka semua jahitan, akhirnya Andritany kembali kelapangan utuk memulai beradaptasi kemabali dengan lapangan, setiap setelah latihan pasca operasi wajah Andritany yang operasi selalu lebam, awalnya Andritany sangat kaget, pada akhirnya menanyakan hal tersebut ke Dok Bro, bahwa itu adalah hal biasa karena luka didalam belum kering dengan sempurna.

21 Juni 2018 Andritany melakukan pertandingan uji coba pertamanya ketika itu Persija vs Korea Selatan (U-23) di stadion PTIK Jakarta, ketika itu ada beberapa coach dari tim nasional menyaksikan pertandingan tersebut untuk memastikan bahwa Andritany sudah bisa bertanding, dari hasil terseut Persija kalah 0-3, tetapi penampilan Andritany tidak menunjukan seperti pemain yang baru saja kembali dari cidera.

26 Juni 2018 Andritany melakukan pertandingan resmi pertamanya ketika Persija menjamu Persebaya di PTIK, seperti sebelumnya Andritany menggunakan mask untuk melindungi cidera yang ada di wajahnya.

Saat Andritany cidera, ada sebagian orang di media sosial yang mengatakan bahwa Andritany meninggal, ada juga sebagian orang mencoba membesarkan hati Andritany, ada juga yang mengatakan untuk apa main di tim nasional lagi, jika bisa merugikan pemain dan klub, tetapi bagi saya ini sudah biasa. Di media sosial kita memang bebas untuk beropini apa saja, karena itu mengapa disebut media sosial, setiap orang bisa mencurahkan setiap opininya.

Andritany berterima kasih kepada orang-orang yang telah membesarkan hatinya, agar Andritany tetap kuat meghadipi cidera yang dialaminya terima kasih yang sebesar-besarnya dari seorang Andritany.

Dan Andritany juga berterima kasih kepada orang-orang yang telah medokannya meninggal, karena dari orang-orang yang medoakan Andritany seperti itu membuatnya cepat sembuh, dan kembali kelapangan, karena dia ingin membuktikan kepada mereka sebenarnya itu salah.

Di akhir kenapa Andritany mau kembali lagi ke tim nasional?

karena baginya prestasi tertinggi seorang atlet adalah membela negaranya, dan sudah menjadi sebuah kewajiban bagi warga yang baik untuk memngharumkan nama bangsa dan negara.

Jersey keramat itu adalah segalanya bagi seorang Andritany.

Andritany akan selalu ingin memberika yang terbaik untuk Ibu Pertiwi.

Tetap semangat, tetap satu untuk Indonesia.

Never give up and stay strong come back stronger

                                                  TAMAT….