Senin, 10 November 2014

Penantian Dua Belas Tahun

Jakarta,malam ini Ibu Kota sedang di guyur hujan dengan kapasitas cukup deras,setelah beberapa hari ini Ibu Kota panas yang cukup terik,ya paling tidak hujan malam ini sedikit membuat sejuk Kota ini.Selain turunnya hujan yang membuat sejuk,tetapi selalu ada masalah lain di balik itu,masalah lain yang datang biyasanya macet,dan yang lebih kelasik lagi adalah banjir.Macet,macet selalu datang di saat jam pulang kantor,semua orang psti ingin cepat sampai di rumah ingin bertemu keluarga,tapi macet di Ibu Kota akan lebih parah saat kota ini di guyur hujan dengan kapasitas deras.Banjir,Banjir sudah masalah yang klasik buat Jakarta setiap hujan deras pasti di beberapa tempat akan tergenang air,apa lagi tepat yang sangat rawan banjir.Kita lupakan sejenak permasalahan yang ada di kota Jakarta.

AFF Cup,saat ini saya sedang mengikuti TC (Training Cemp) bersama Timnasional senior yang untuk mengikuti turnamen AFF Cup yang di ikuti negara-negara se Asean (Asia Tenggara).Nama AFF sebelumnya adalah Tiger Cup,memang nama sudah berganti tetapi sistem masi hampir semuanya sama,dan turnamen ini selalu di gelar setiap dua tahun.Saat ini AFF Cup akan bergulir di dua negara yaitu Vietnam, dan Singapura.

Saya peribadi punya pegalaman saat turnamen ini di gelar,tahun 2002 saat itu masi bernama Tiger Cup,dan Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan ini.Saat Tiger Cup di gelar di Indonesia,saya sempat merasakan bertugas menjadi pembawa bendera Fair Play, dan ball boy.Pada waktu itu saya adalah petugas paling kecil,yang baru berumur 10 tahun,sedangkan yang lain sudah diatas 17 tahun.Waktu saat saya membaawa bertugas membawa bendera,saya pernah bermimpi ingin seperti Hendro Kartiko yang saat itu beliau yang menjadi kiper Timnasional kita.

Satu Minggu saya sudah bersama-sama Timnasional senior,dan mimpi yang dua belas tahun lalu akan terwujud,tapi mungkin tuhan berkehendak lain pada diri saya,cedera yang saat ini membuat saya agak sedikit pesimis dan hampir tertutup pintu saya untuk menuju mimpi agar bisa tampil atau masuk sekuat Timnasional di AFF Cup.
Di sisi lain saya ingin memaksakan diri agar terus berlatih,tetapi saya berfikir tidak akan ambil resiko,karena berbahaya untuk karir dan masa depan saya.
Tetapi saya terus berfikir,tuhan akan memberikan sesuatu yang lebih indah di balik cedera saya ini.
Dan saya jadi teringat kutipan sebuah film The Fault In Our Star, ada kata ''If you want the rainbow,then you have to face the rain'' .
Jadi saya juga tidak perlu takut,karena pasti semua akan ada hikmah dan pengalaman dari apa yang sudah kita kerjakan.

Selesai....

Jumat, 19 September 2014

Sappada


Saya akan menulis lanjutan dari artikel saya yang berjudul Roma.Sappada,sebuah perkampungan kecil di lembah pegunungan Alpen .Suasan di perkampungan disini sangat nyaman,bersih,sejuk dan sangat jauh dari hingar bingar seperti halnya kota Metropolitan.Saat ini Sappada sedang mengalami musim panas,dan suhu udara di perkampungan ini pada siang hari berkisar 15-20 drajat,dan pada malam hari 10-13 drajat.Pada musim panas di perkampungan ini sangat indah sekali,dari mulai bunga yang berwarna warni dan juga terlihat jelas beberapa puncak gunung yg ada di sekitar.Beberapa kali saya jalan keluar dari penginapan dimana Saya dan Tim tinggal,Saya jalan untuk menghirup segarnya udara di sekitar lembah dari pegunungan Alpen,dan beberapa kali saya perhatikan orang-orang di sekitar,ternyata perkampungan ini sedikit banyak wisatawan dari usia lanjut bersama pasangan,seperti hal nya Opa dan Oma.Suasana sendiri pun bisa anda nikmati di akun Instagram saya,disitu ada foto yang saya ambil langsung dari kamera ponsel saya,sungguh nyaman sekali perkampungan ini.

Sedikit kita lupakan cerita di atas,saat ini saya akan membahas perjalanan saya selama di Italia.Tanggal 18 Juli 2014 pertandingan pertama di tour Italia,lawan yang kami hadapi tim besar di Seri A yaitu AS Roma,memang kita saat itu menyerah dengan hasil akhir 1-3,dan harus sama-sama kita akui bahwa lawan dua sampai tiga tingkat di atas kita,maaf bukan saya menilai tim usia 23 tahun di bawah lawan,tapi ini fakta,bahwa tim lawan jauh lebih memiliki kualitas.Tetapi banyak pelajaran yang bisa Saya dan tim ambil dari pertandingan itu dan ini menjadi modal yang sangat berharga untuk di pertandingan Asian Games.

Satu hari setelah pertandingan melawan AS Roma pagi harinya kami bertolak ke kota
Venezia untuk menuju ke perkampungan Sappada,dan bersiap melakukan pertandingan ke dua melawan tim yang juga tidak kalah besar dari sebelumnya,Lazio adalah tim yang akan kami lawan di pertandingan selanjutnya.20-Juli-2014 pertandingan melawan Lazio di gelar,tetapi pertandingan tersebut tidak di laksanakan di Sappada,kami harus menunpuh sekitar dua puluh menit dari Sappada menuju camp Lazio.Lagi-lagi tim Garuda Muda takluk 2-0 dari tim tuan rumah,sekali lagi saya harus mengatakan tim lawan lebih baik dari kami,dan lagi-lagi kami dapat pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga.Dan saya peribadi tidak mempermasalahkan hasil dari pertandingan tersebut,yang terpenting Saya dan Tim dapat pengalaman dan pembelajaran,karena dua hal itu yang sangat sulit di dapat,dan dua hal itu juga yang akan membuat kita hebat.


Selesai....

Rabu, 16 Juli 2014

Roma

                  

Roma,pagi hari setelah sesaat saya terbangun dari tidur,seperti biyasa saya bergegas menuju kamar mandi untuk cuci muka agar mata sedikit segar.Saat ini Timnasional umur 23 tahun sedang meagendakan uji coba di benua biru,dan yang menjadi tujuan adalah negara yang sudah empat kali menjadi juara dunia yaitu Italia.Di sini saya dan tim akan melaksanakan tiga kali uji coba,pertandingan pertama melawan As Roma,kedua Lazio,dan terakhir Cagliari.Melawan AS Roma kami akan bermain di kota Roma,melawan Lazio dan Cagliari saya sendiri belum tahu di kota mana kami bermain,nanti pasti akan saya beri tahu di tulisan selanjutnya.

Jakarta Roma perjalanan yang memakan waktu cukup lama,hampir lebih kurang delapan belas jam kami berada di udara,sungguh perjalanan yang sangat membosankan bagi saya,sudah beberapa hal yang saya kerjakan di dalam pesawat saat itu,dari mendengarkan musik,berbincang-bincang dengan yang lain,dan sampai hal yang menurut saya konyol sudah saya lakukan,hal konyol yang saya lakukan foto selfi pake tongsis di dalam pesawat,akhirnya semua orang di dalam pesawat tertawa melihat saya seperti itu,dan sejujurnya saya sebelumnya tidak pernah melakukan hal yang konyol seperti itu,hahaha.Dan saat menuju ke Roma kami melakukan dua kali transit,pertama kami di Singapur,dan yang ke dua di Istambul, setelah Istambul baru kami tiba di Ibu Kota Italia,perjalanan yang melelahkan tapi harus di nikmati dan di jalani,karena ini adalah tugas dari negara.

Dari perjalanan panjang dan melelahkan dari Jakarta ke Roma yang memakan waktu hampir delapan belas jam, dan pada saat ini adalah bulan suci Ramadhan atau bulan puasa,ada beberapa pemain yang masi kuat menjalankan ibadah puasa,dan termasuk saya sendiri adalah salah satu pemain yang tidak puasa saat itu,maaf namanya juga musafir,hehehe.Saat ini di Roma sedang summer atau musim panas,di Roma sendiri pun siang lebih panjang ketimbang malam,di Roma kita batas sahur atau imsak jam 3.41 waktu Roma,dan berbuka 20.46 waktu Roma,bayangkan betapa panjang sekali saat kita menjalankan puasa hampir enam belas jam kita harus puasa,di Indonesia kita puasa lebih kurang tiga belas jam,tapi sebenarnya ini mengasikan,menjadi sebuah pengalaman buat saya peribadi,puasa di beda waktu yang penjang ini.
Sekian dulu laporan saya dari kota Roma,tunggu Roma part II.

Jumat, 11 Juli 2014

Selalu Ingin Menjadi Pemenang

Malang kota yang identik dengan bakso nya yang sangat terkenal,dan juga penghasil buah apel walaupun sebenarnya buahnya itu bukan dari kota nya,buah apel Malang tersebut kalau saya tidak salah dari kota Batu yaitu Kabupaten kota Malang,(kalau saya salah tolong di koreksi),tapi dari mana pun apel itu berbuah yang penting hasil dari dalam negeri,bukan hasil luar negeri.

Pagi hari saya berangkat dari rumah menuju bandara Sukarno Hatta,kira-kira jam 4.30 WIB karena tim Persija Jakarta mendapat flight jam 6.40 WIB,karena rumah saya lumayan agak jauh dari bandara maka saya harus berangkat lebih awal.
Singkat cerita,tim Persija Jakarta tiba di bandara Abdul Rachman Saleh kota Malang,seperti biyasa saat tim tiba di Malang pasti selalu ada sambutan dari pendukung fanatik tim kami yaitu The Jak Mania atau JakNgalam yang artinya The Jak Mania Malang.

Sampai lah tim di tempat dimana kami tinggal untuk beberapa hari kedepan,seperti biyasa saat sampai di hotel pasti saya hanya menyimpan barang di kamar dan saya langsung bergegas mencari alat transportasi untuk wisata kuliner,dan saat itu saya hanya berdua Adixi,kami berdua menuju soto Lombok,tempat makan yang selalu saya kunjungi ketika saya datang ke kota Malang.

Hari Minggu tanggal 18 Mei 2014 Arema vs Persija,pertandingan kelasik dan partandingan besar dua tim besar di Indonesia bertemu di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang yang berkapasitas lebih kurang sekitar 38.000 orang.
Persija datang ke kandang Singo Edan (julukan Arema) punya misi balas dendam,karena di putaran pertama saat main di SUGBK Persija kalah 0-1 dari Arema lewat gol Gustvo Lopes melalui titik pinalty.Jelas Persija dan saya pribadi ingin sekali bisa minimal bisa mengambil satu point di kandang Singo Edan,permainan memang di ambil kendali sama Arema sejak menit-menit awal,banyak peluang yang mereka dapat tapi belum juga menghasilkan gol,tetapi di menit 84' saya sampai saat menulis cerita ini masi belum bisa percaya kalau saat itu saya melakukan kesalahan yang membuat kami dan tim kalah,dan di akhir pertandingan saya pun sangat menyesal dan kecewa dengan itu semua.

Mungkin The Jak Mania dan para pencinta Persija sangat kecewa dengan saya pada saat itu,sampai banyak tuduhan yang sampai ke telinga saya,sampai ada yang menuduh saya kasus suap dan segala macam.sampai saat ini dan detik ini saya tidak pernah ingin tim yang saya bela bermain untuk kalah,apa lagi tim yang saya bela saat ini adalah Persija Jakarta  yang notabene club yang saya cinta sejak saya duduk di bangku Sekolah Dasar.
Dan saya tidak pernah ingin sedikitpun keluar dari pertandingan menjadi pecundang dan saya selalu ingin menjadi ksatria atau pemenang di setiap pertandingan saya.