Selasa, 29 Oktober 2013

Timnasional Tidak Lagi Menjadi Kebanggaan

               

Yogjakrta,sudah hampir tiga pekan saya di kota ini untuk mengikuti beberapa program TC (Training Camp) Timnasional yang di persiapkan untuk ajang multi event Sea Games yang ke XXVII di Myanmar.Dan disaat ini semua pemain masi menjalankan seleksi untuk berebut menjadi yang terbaik di posisi masing-masing,dan awal seleksi di bagi tiga gelombang sejak bulan Agustus 2013,gelombang pertama seleksi di gelar di kota Solo saat Indonesia vs Singapur , dan gelombang ke dua di gelar di Ibu Kota dan sekaligus persiapan untuk menghadapi Singapur di kota Singapura,dan gelombang terakhir yaitu yang ke tiga di gelar di kota pendidikan Yogjakarta sekaligus uji coba melawan negara Brunai Darusalam.

Dari tiga gelombang seleksi itu ada setidaknya tujupuluh pemain terbaik yang ada di dua kompetisi ISL atau pun IPL,dan dari tujupuluh pemain di rampingkan pagi menjadi tiga puluh tujuh pemain dan itu di panggil untuk mengikuti seleksi lagi di bulan Oktober,seleksi tersebut di laksanakan di Stadion UNY Yogjakarta.
  
Selama hampir tiga pekan seluruh pemain di tempa di kota Gudeg (Makanan khas Yogjakarta) dan status seluruh pemain masi seleksi,belum ada yang di pastikan masuk untuk memperkuat Sea Games Myanmar di penghujung tahun ini,dan di sini ada juga nama-nama pemain langganan Timnasional seperti Kurnia Mega,Egi Melgiansah,Ramdani Lestaluhu, dan ada juga beberapa pemain debout tan seperti Alvin Tulsalamoni,dan Lestusen Manhati dan masi banyak lainnya,semua status pemain ini sama yaitu sama-sama seleksi.

Setelah hampir tiga pekan kami di tempa di Kota Yogjakarta dan dengan beberapa program dari coach,seperti ada dua kali uji coba melawan PSS Seleman dan Persibat Batang ,dan juga sudah beberapa kali kita uji coba antara pemain,akhirnya di tanggal 28 Oktober 2013 seluruh jajaran pelatih mengumumkan dua puluh enam dari tiga puluh tujuh pemain.

Satu hari sebelum pengumuman ada beberapa pemain yang mengeluh dirinya tidak ingin masuk dalam sekuad Sea Games,dan saya rasa ini sangat aneh,banyak pemain di luar sana yang sangat menginginkan memakai baju Burung Garuda di dada,tetapi ada pemain yang sudah di beri kesempatan untuk bisa memakai baju tersebut dan di lihat oleh ribuan bahkan jutaan masyarakat Indonesia dan di beri tugas yang mulia untuk membela negara dia sendiri kenapa tidak bangga.

Seharusnya memakai jersey ada Burung Garuda di dada menjadi sebuah kebanggan untuk diri sendiri,keluarga dan masyarakat Indonesia,dan jangan pernah kita menolak untuk membela bendera Merah Putih.

Selesai....