Jumat, 19 Juni 2015

Interview Dengan Supperball


1. Bagaimana pendapat Andri mengenai banyaknya pemain profesional
(termasuk kamu) yang memilih tampil di tarkam?

- Pendapat saya bagi pemain yang mengikuti tarkam, itu tidak jadi masalah. Karena kita pemain sepak bola, tentu kita butuh yang namanya pertandingan, agar sentuhan bola dan kondisi fisik tidak turun drastis.

2. Setelah beberapa kali tampil di laga tarkam, mungkin ada pengalaman
menarik? Misalnya khawatir keributan suporter kepada pemain, mengingat
tidak ada jarak antara pemain dan penonton.

- Beberapa kali tampil, dan pengalaman menarik. Kalau anda bilang beberapa kali, saya rasa anda salah, karena saya baru pertama kali ikut pertandingan tarkam di hari Minggu kemarin, dan itu pengalaman pertama saya ikut tarkam selama saya masuk di liga profesional. Saya tidak pernah merasa khawatir dengan keributan seporter, saya rasa pihak panitia penyelenggara sudah menyiapkan keamanan.

3. Bagaimana rasanya bertanding di lapangan yang kurang baik ditambah dengan

keberadaan penonton di pinggir lapangan dekat dengan pemain? Ada perasaan

risih atau khawatir dengan respons negatif dari penonton di pinggir lapangan?

- Rasanya bertandingan di lapangan yang kurang baik, awalnya saya ada rasa takut cedera, tetapi di liga profesional saya juga sering bertemu dengan lapangan yang kurang baik, jadi saya rasa tidak jadi masalah. Perasaan risih ata khawatir dengan respons penonton yang negtif, saya sebagai pemain sudah biyasa karena di liga profesional kita juga sering di teror di dalam lapangan sama penonton, jadi menurut saya bagus untuk melatih mental kita.

4. Label pemain timnas dan Persija tidak membuat kamu gengsi main di tarkam?

- Gengsi main tarkam karena label pemain timnas dan Persija. Awalnya saya sangat menjaga label itu, tetapi semakin lama saya berfikir, kalau saya tidak bermain atau tidak ada pertandingan dalam jangka waktu yang lama, sentuhan dan feeling bermain saya akan hilang, jadi untuk sementara waktu saya harus mekesampingkan label tersebut untuk kebutuhan saya dalam bertanding dan sentuhan bola saya tetap terjaga.

5. Apa pendapat kamu mengenai krisis finansial yang seakan menjadi
lumrah di tubuh manajemen Persija?

- Pendapat saya mengenai krisis financial di Persija. Semesitanya ini bukan hal yang lumrah di dalam club dengan nama besar Persija. Sebenarnya musim lalu kita tidak ada masalah financial, mungkin saya rasa tahun ini kalau liga berjalan lancar Persija tidak terkendala dengan financial, terbukti sudah ada beberapa sponsor yang mau masuk di awal musim, mungkin karena stopnya liga, sponsor juga tidak ingin ambil resiko.

6. Punya keinginan untuk melanjutkan karier di luar negeri mengingat
vakumnya sepak bola Indonesia akibat konflik? Apalagi Greg sudah resmi
ke Liga Thailand sementara Adam Alis juga tengah berkomunikasi dengan
salah satu klub Jepang.

- Ingin melanjutkan karier di luar negeri. Kalau ingin melanjutkan karier di luar, saya ingin, tetapi sampai saat ini belum adanya kesempatan untuk itu.

7. Apa tanggapan Andritany mengenai konflik pemangku kepentingan sepak bola

nasional antara Kemenpora dan PSSI? Dampaknya bagi kamu?

- Pendapat saya tentang konflik PSSI dan Kemenpora. Seharusnya ini tidak semestinya terjadi, kalau memang mereka sama-sama ingin memperbaiki sepak bola Indonesia. Dampaknya bagi saya adalah, tidak adanya pertandingan, karena saya sebagai pemain sepak bola sangat butuh pertandingan, dan terhentinya sumber income dari sepak bola.

8. Apa harapan pemain terhadap masa depan sepak bola indonesia setelah

terkena sanksi?

- Harapan saya untuk sepak bola Indonesia setelah terkena sanksi adalah. Saya berharap Indonesia bisa keluar dari kisruh sepak bola ini. Kemenpora dan PSSI bisa menghidupkan sepak bola Indonesia yang saat ini sedang mati suri. Dan terbentuknya liga yang berkualitas, karena  timnas kita akan berkualitas kalau di pondasikan dengan liga yang berkualitas juga.

9. Terakhir. Bisa diungkapkan rasanya menjadi ayah dan apakah lebih
bersemangat meningkatkan karier lebih baik?

- Rasanya menjadi ayah. Pertama saya bersyukur karena telah di karuniai seorang anak perempuan, dan ini menjadi obat penyemangat saya untuk lebih baik lagi di karier sepak bola.


Selesai....